Penyebab Kram Perut Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Informasi Kesehatan - Meskipun biasa terjadi, kram perut ketika hamil muda bisa jadi pengalaman yang sangat tidak mengenakkan jika Anda yang mengalaminya sendiri. Pada prinsipnya, kram merupakan respon rahim Anda terhadap apa saja yang mungkin menstimulasinya. Rahim tersusun dari sekumpulan otot, dan satu-satunya hal yang diketahui oleh otot adalah berelaksasi dan berkontraksi.

Jika rahim sedang dalam keadaan berkontraksi, sensasi inilah yang Anda rasakan sebagai kram. Ini artinya, kapanpun rahim Anda mengalami kontak dengan stimulus dari sekitarnya (seperti misalnya konstipasi, kandung kemih yang penuh atau aktivitas yang agak berat), respon alami rahim Anda adalah dengan berkontraksi, yang Anda persepsikan sebagai sensasi kram.

Dengan demikian, kram yang Anda rasakan selama masa kehamilan, utamanya kram perut saat hamil muda, tidak selalu berarti ada masalah dalam kehamilan Anda. Akan tetapi, kram  sebagai pertanda adanya kondisi medis serius yang harus diwaspadai. Yang paling penting bagi ibu hamil dan anggota keluarga di sekelilingnya adalah mengetahui kapan tidak perlu mencemaskan kram yang timbul, dan kapan harus berkonsultasi ke tenaga kesehatan atau dokter kandungan.

Penyebab Kram Perut Saat Hamil Muda (Trimester Pertama Kehamilan)


Ketika sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma menempel ke dinding rahim, biasanya akan timbul kram yang rasanya mirip dengan kram ketika seorang wanita akan mendapat menstruasi. Tidak heran jika dikatakan bahwa bagi wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya hamil, timbulnya kram perut adalah salah satu tanda-tanda awal kehamilan. Kram perut ringan kadang juga disertai dengan bercak darah yang keluar sekitar 8-10 hari pasca ovulasi dan biasanya darah hanya keluar selama 1 atau 2 hari. Selain itu, penyebab kram perut saat hamil muda dapat berupa:

Aliran darah menuju rahim

Selama hamil, tubuh akan memasok lebih banyak darah menuju rahim dibandingkan dengan ketika Anda tidak hamil. Hal ini akan menimbulkan sensasi seperti tertekan pada area rahim. Jika kram seperti ini timbul, cobalah untuk berbaring atau mandi berendam dengan air hangat untuk meredakannya.
Baca juga : 8 jenis makanan penyebab keguguran yang wajib di hindari

Perut kembung dan konstipasi

Pada saat hamil, terjadi peningkatan kadar hormon progesteron. Efek hormon progesteron adalah membuat saluran pencernaan mengalami relaksasi. Sebagai konsekuensinya, proses pencernaan berjalan lebih lambat yang menyebabkan perut kembung dan (kadang) konstipasi. Baik perut kembung maupun konstipasi dapat menyebabkan kram pada perut Anda. Bahkan, kram yang diakibatkan oleh perut kembung dan konstipasi dapat juga timbul pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Hal ini dapat Anda cegah dengan mengkonsumsi makanan kaya serat, memecah jadwal makan menjadi beberapa kali dalam sehari dengan porsi kecil, makan perlahan-lahan dan minum banyak air. Jika cara-cara tersebut tidak berhasil, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan obat pelunak feses yang aman untuk ibu hamil.

Kehamilan ektopik

Kondisi yang disebut dengan kehamilan ektopik ini terjadi apabila sel telur yang telah dibuahi menempel di tempat lain selain di rongga rahim (sebagian besar kasus kehamilan ektopik terjadi di tuba falopi). Kehamilan ektopik dapat memicu kram perut saat hamil muda yang berat, menetap, dan makin parah seiring berlalunya waktu. Selain kram perut, kehamilan ektopik dapat dikenali berdasarkan tanda dan gejala yang lain seperti pendarahan dari jalan lahir, pusing, berkunang-kunang, dan ingin pingsan.

Jika terdapat tanda-tanda tersebut pada masa kehamilan Anda, segera pergi ke dokter. Diagnosa kehamilan ektopik akan ditegakkan melalui serangkaian pemeriksaan, USG, dan tes darah. Namun jika Anda sudah melakukan USG pada trimester pertama kehamilan Anda dan segala sesuatunya tampak normal, Anda dapat menyingkirkan kehamilan ektopik sebagai penyebab kram perut saat hamil muda yang Anda rasakan.

Keguguran

Kram perut saat hamil muda yang dihubungkan dengan kejadian keguguran biasanya timbul di perut, punggung bawah, dan/atau di area pinggul serta dibarengi dengan keluarnya darah dari organ kewanitaan. Terkadang sulit untuk membedakan apakah kram yang dirasakan karena keguguran, atau karena penempelan sel telur pada dinding rahim. Untuk itu, biasanya untuk membedakan adalah karakteristik darah yang keluar.

Darah yang keluar karena penempelan sel telur pada dinding rahim hanya berupa bercak dan hanya terjadi selama 1 atau 2 hari. Sedangkan darah yang keluar karena keguguran makin lama makin banyak, dan dapat berlangsung hingga beberapa hari lamanya.

Perlu diingat bahwa kram perut bukan penyebab dari keguguran itu sendiri. Keguguran adalah ketika janin tidak mengalami perkembangan yang baik, dan kemudian tubuh ibu merespon dengan mengakhiri kehamilan tersebut. Kram yang dirasakan ketika keguguran adalah karena darah dan jaringan luruh dari dinding rahim, yang menyebabkannya berkontraksi.

Kram Perut yang Berlanjut Hingga Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan

Seiring dengan bertambahnya ukuran rahim, jaringan abdomen yang menyangga rahim akan meregang, yang terkadang menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut dan menyebar hingga pinggul atau sela-sela paha. Kram ini sering timbul ketika melakukan aktivitas yang agak intens, bersin, batuk, tertawa, atau ketika Anda melakukan suatu gerakan yang mendadak. Anda bisa meredakan kram tersebut dengan beristirahat dan bergeraklah perlahan ketika akan mengubah posisi. Penyebab lain dari kram perut dapat berupa:


Kontraksi palsu

Kontraksi palsu atau yang disebut dengan Braxton Hicks biasanya dimulai pada minggu ke-20 kehamilan. Ini adalah cara tubuh Anda mempersiapkan diri akan proses persalinan yang sesungguhnya. Sensasi kram yang timbul tidak berlangsung lama dan tidak memiliki pola yang teratur. Ketika Anda mengalaminya, cobalah untuk mengubah posisi (jika Anda berdiri, cobalah duduk atau berbaring).


Solusio plasenta

Selain berbagai kemungkinan penyebab kram yang disebutkan di atas, kram juga dapat disebabkan oleh kondisi medis yang serius seperti solusio plasenta. Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim, baik sebagian maupun keseluruhan dari plasenta. Selain kram hebat, solusio plasenta ditandai dengan nyeri punggung dan pendarahan dari jalan lahir.

Preeklamsia

Preeklamsia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang terjadi secara mendadak dan adanya protein dalam air seni. Preeklamsia juga biasanya dibarengi dengan nyeri kepala hebat, pandangan kabur, mual muntah, pembengkakan di wajah dan tangan, serta susah untuk bernafas. Baik preeklamsia maupun solusio plasenta adalah kondisi medis serius yang dapat membahayakan ibu dan janin, sehingga jangan tunda untuk pergi ke dokter secepatnya.

Tanda persalinan

Selain itu, kram perut yang timbul dengan pola teratur, tidak menghilang sekalipun Anda mencoba mengubah posisi, makin lama makin kuat dan makin rapat intervalnya bisa jadi merupakan tanda persalinan. Jika hal ini Anda alami sebelum usia kehamilan Anda menginjak 37 minggu, Anda mungkin akan mengalami persalinan prematur. Segera hubungi dokter atau bidan Anda.

Kini Anda telah mengetahui apa saja penyebab kram perut saat hamil muda, dimana penyebab itu dapat bertahan bahkan sampai trimester kedua dan ketiga kehamilan. Meskipun telah disampaikan karakteristik kram yang tidak perlu Anda cemaskan, jangan sampai hal itu menghalangi Anda untuk menghubungi dokter jika memang itu menjadi perhatian Anda. Terima kasih atas kunjungan anda semoga informasi Kesehatan tersebut bermanfaat untuk anda semua. 


EmoticonEmoticon